Keajaiban Seekor Nyamuk
Januari 10, 2018MUNAQOSYAH TINGKATAN BISA
Februari 5, 2018Assalamualaikum warahmatulloh wabarokaatuh
Manusia memiliki dua peran, yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu, ia memiliki hak otonom dalam mengambil keputusan, berhak hidup dan mempertahankan hidupnya, dan sebagainya. Sedangkan sebagai makhluk sosial, manusia berinteraksi dengan manusia lain dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Manusia memerlukan manusia lain untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, rasa aman, kasih sayang, penghargaan, dan aktualisasi diri. Interaksi ini dalam Islam disebut dengan hablumminannas.
Secara terminologi hablumminannas merupakan hubungan baik antarsesama manusia. Hubungan ini tidak terbatas pada hubungan baik oleh sesama muslim saja, namun juga terhadap non muslim. Hubungan yang dilakukan oleh umat muslim dengan non muslim adalah dalam hal sosial, berdagang, dan sebagainya, dalam jalan yang benar. Bukan hal yang menyangkut akidah dan keimanan.
Hubungan sesama manusia dalam Islam adalah hubungan sebagai saudara, sehingga perlu silaturrahim dalam menguatkan hubungan tersebut.
Allah SWT berfirman dalam Q.S. An-Nisa ayat 36, yang artinya “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.”
Lalu bagaimana menjalin hablumminannas yang baik? Setiap individu wajib menjalin hubungan baik dengan individu lainnya. Oleh karena itu, setiap individu harus memperhatikan dalam hal berbicara, memuliakan tetangga, peka terhada kondisi orang lain, menjadi orang yang solutif, dan sebagainya. Semua ini demi menjaga hablumminannas yang baik.
087702510219