Cukup Satu Dalil – QS. Ali Imran : 18
Mei 24, 2018Realisasi Program Sosial – Gerakan Sahabat Dhuafa
Juli 30, 2018Bismillahirrohmaanirrohiem …
Suatu ketika dalam sebuah majelis Imam Malik ( guru Imam As Syafi’i ) menyampaikan :
“Sesungguhnya rezeki itu datang tanpa sebab, cukup dengan tawakkal yang benar kepada Allah niscaya Allah akan meberikan Rezeki. Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah mengurus lainnya”.
Sementara dalam sebuah pernyataan Imam As Syafi’i ( sang murid ) berpendapat lain :
“Seandainya seekor burung tidak keluar dari sangkarnya, bagaimana mungkin ia akan mendapatkan rezeki”.
Guru dan murid bersikukuh pada pada pendapatnya.
Suatu saat ketika Imam As Syafi’i tengah meninggalkan pondok, melihat serombongan orang tengah memanen anggur. Diapun membantu mereka. Setelah pekerjaan selesai, Imam As Syafi’i memperoleh imbalan beberapa ikat anggur sebagai balas jasa.
Imam As Syafi’i girang, bukan karena mendapatkan anggur, tetapi pemberian itu telah menguatkan pendapatnya. Jika burung tak terbang dari sangkar, bagaimana ia akan mendapat rezeki. Seandainya dia tak membantu memanen, niscaya tidak akan mendapatkan anggur.
Bergegas dia menjumpai Imam Malik sang guru. Sambil menaruh seluruh anggur yang didapatnya, dia bercerita.